3.1 Menerapkan alur logika pemrograman komputer

  3.1 Menerapkan alur logika pemrograman komputer

Logika pemrograman sbb contoh algoritma sederhana  : Jika seseorang ingin mengirim email maka yang harus dilakukan adalah 

1. Nyalakan Laptop

2. Cek batrai masih ada atau habis (tinggal sedikit)

3. Jika tinggak sedikit maka pasanglah adaptor

4. Jika batrai masih penuh lanjutkan step berikutnya

5. Buka windows

6. Pilih browser google crhom 

7. Buka gmail

8. Pilih kirim email

9. Masukan alamat email tujuan

10. Tulis isi berita email tsb

11. Pilih send untuk mengirim

12. selesai


 Algoritma pemrogrman komputer Prinsip dasar algoritma adalah urutan langkah – langkah secara sistematis dan logis dalam menyelesaiakan permasalahan. Mengelompokan bentuk algoritma perulangan dengan baik dan benar Mendemonstrasikan struktur algoritma dengan cermat dan teliti

1. Menurut Technopedia, “programming logic” didefinisikan “Programming logic is a fundamental construct that’s applied to computer science in a variety of comprehensive ways”. Intinya, Logika Pemrograman merupakan suatu kemampuan dasar yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek ilmu komputer dan mencakup pemahaman atas operasi-operasi logika terhadap data. Logika Pemrograman adalah kemampuan menggunakan Ilmu Pemrograman dalam memecahkan masalah (problem solving).

2. Logika dan algoritma pemrograman merupakan sesuatu yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan saat digunakan untuk membangun sebuah produk dengan menggunakan bahasa pemrograman. Logika dapat digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman yang sedang dihadapi. Sedangkan algoritma akan membuat permasalahan tersebut terselesaikan secara runtut sesuai alur yang seharusnya. Algoritma adalah urutan atau langkah-langkah untuk penghitungan atau untuk menyelesaikan suatu masalah yang ditulis secara berurutan.

3. Operasi aritmatika adalah operasi yang melibatkan beberapa operator aritmatika seperti misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian untuk memproses 2 buah nilai atau lebih. Operasi logika proses yang melibatkan beberapa operator logika seperti AND, OR, NOR, XOR dan operator logika lainnya yang menghasilkan nilai true dan false atau menghasilkan nilai benar dan salah. Operator matematika adalah operator yang digunakan untuk memproses operasi aritmatika, operater matematika yang sudah kita kenal misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

4. Operasi aritmatika adalah operasi yang melibatkan beberapa operator aritmatika seperti misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian untuk memproses 2 buah nilai atau lebih. Operasi logika proses yang melibatkan beberapa operator logika seperti AND, OR, NOR, XOR dan operator logika lainnya yang menghasilkan nilai true dan false atau menghasilkan nilai benar dan salah. Operator matematika adalah operator yang digunakan untuk memproses operasi aritmatika, operater matematika yang sudah kita kenal misalnya penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

5. Algoritma adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang tepat, logis, terperinci, dan terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma dapat diartikan urutan langkah- langkah (instruksi-instruksi / aksi-aksi) terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah. Dari pengertian diatas maka dapat diartikan Logika dan Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian masalah berdasarkan langkah-langkah terbatas yang logis dan sistematis dengan tujuan tertentu.

6. CIRI PENTING ALGORITMA a) Algoritma harus berhenti setelah menjalankan sejumlah langkah terbatas. b) Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua (ambiguitas). c) Algortima memiliki nol atau lebih masukan. d) Algoritma memiliki nol atau lebih keluaran. e) Algoritma harus efektif (setiap langkah sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam waktu yang masuk akal). SYARAT-SYARAT ALGORITMA a) Finiteness (Keterbatasan), Algoritma harus berakhir setelah melakukan sejumlah langkah proses b) Definiteness (Kepastian), Setiap langkah algoritma harus didefinisikan dengan tepat dan tidak menimbulkan makna ganda c) Input (Masukan), Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input) yang diberikan kepada algoritma sebelum dijalankan d) Output (Keluaran), Setiap algoritma memberikan satu atau beberapa hasil keluaran e) Effectiveness (Efektivitas), Langkah-langkah algoritma dikerjakan dalam waktu yang “wajar”.

7. Algoritma adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang tepat, logis, terperinci, dan terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma dapat diartikan urutan langkah-langkah (instruksi-instruksi / aksi-aksi) terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah. Dari pengertian diatas maka dapat diartikan Logika dan Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian masalah berdasarkan langkah-langkah terbatas yang logis dan sistematis dengan tujuan tertentu. Susunan Algoritma bermula dari input awal dan kondisi awal. Selanjutnya diberikan beberapa instruksi yang mendeskripsikan komputasi dan akhirnya dapat menghasilkan output yang diinginkan.

8. Penalaran Induktif, Adalah proses menarik kesimpulan yang berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Dalam penalaran induktif terdiri dari 3 bentuk penalaran : 1. Generalisasi, proses penalaran yang tidak sesuai dengan peristiwa individual dalam menuju kesimpulan umumnya. 2. Analogi, cara penarikan kesimpulan dari sebuah penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama. 3. Hubungan kausal, penalaran yang didapat dari gejala-gejala yang saling berhubungan. • Penalaran Deduktif, Adalah suatu penalaran yang bermula dari peristiwa umum, yang telah diketahui dan diyakini kebenarannya, dan menghasilkan kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Bentuk sederhana dari penalaran adalah silogisme, yaitu proses penalaran dimana dari dua pernyataan ditarik dalam satu pernyataa baru yang disebut konklusi.

9. Logika perbandingan merupakan sebuah penalaran yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang memiliki nilai. Logika ini dapat digunakan untuk melihat apakah dua hal yang dibandingkan memiliki nilai yang sama, atau berbeda. Jenis logika ini dapat kita gunakan untuk membuat sebuah persyaratan untuk tercapainya sebuah kondisi. Misalnya, jika kita ingin membuat kontrol lampu dengan menggunakan kondisi cahaya yang ada, maka kita dapat menggunakan logika perbandingan “lebih kecil”. Kita dapat menggunakan logika “jika nilai intensitas cahaya lebih kecil dari 50 candela, maka lampu akan menyala”.

10. Logika boolean merupakan sebuah penalaran yang menghasilkan nilai Benar atau Salah dari dua buah kondisi yang digunakan sebagai syarat. Dalam sebuah program, nilai benar dan salah dari suatu hal dapat dilihat dari masing-masing nilai dari dua kondisi yang menentukannya. Misalnya kita menggunakan logika “dan”, maka nilai dari hal tersebut akan bernilai “benar” jika kedua kondisi syaratnya memiliki nilai “benar”. Akan tetapi, jika nilai salah satu atau bahkan kedua kondisi syarat tersebut bernilai “salah”, maka hal tersebut akan bernilai “salah” juga. Contoh lainya adalah logika “atau”,di mana nilai hasil akan selalu “benar” jika salah satu kondisi syarat memiliki nilai “benar”, dan akan bernilai “salah”, jika dari kedua kondisi syarat tidak ada yang memiliki nilai “benar”.

11. STRUKTUR PERULANGAN Perulangan adalah instruksi yang dapat mengulang sederetan Instruksi secara berulang-ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan. Struktur instruksi perulangan pada dasarnya terdiri atas : • Kondisi perulangan, suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi. • Badan (body) perulangan, deretan instruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaannya. • Pencacah (counter) perulangan, suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Simbol Flowchart / Bagan Alir